Implementasi Kurikulum Dengan Pendekatan Deep Learning Oleh Pengawas Bina SMP Muhammadiyah 4 Tanggul
SMP Muhammadiyah 4 Tanggul Implementasi Kurikulum Dengan Pendekatan Deep Learning yang diadakan di SMP Muhammadiyah 4 Tanggul padaa tanggal 15 Oktober 2025 ini adalah tindak lanjut dari pelaksanaan Deep Learning yang diprogram oleh Kemendikdasmen. Acara dipandu oleh ustad Faris Maturedy, M.Pd selaku MC acara. Dibuka dengan lantunan ayat suci Alquran oleh Ustad Ali Rasyid kemudian dilanjutkan dengan sambutan Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 4 Tanggul Jember, Dr. Burhanudin Harahap, S.P, S.Pd, M.Pd. Kepala Sekolah dalam sambutannya, menekankan tentang pentingnya koordinasi dan komunikasi antar guru dalam pelaksanaan kurikulum pendekatan Deep Learning ini agar tujuan dari program tersebut dapat optimal.

Acara kemudian dilanjutkan dengan acara inti oleh pemateri utama Ibu Yuli, selaku pengawas pembina SMP Muhammadiyah 4 Tanggul yang memaparkan implementasi deep learning dalam kurikulum. Sebelum memberikan materi, Ibu Yuli memberikan beberapa pertanyaan refleksi kepada guru terkait proses KBM di kelas. Diantaranya kendala siswa dalam belajar di kelas dan upaya apa saja yang bisa dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa agar tidak terjadi “presence in class without learning”.
Pembelajaran Mendalam: Transformasi Pendidikan Menuju Generasi Unggul
Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan inovatif yang dikembangkan Kementerian Pendidikan untuk menjawab tantangan rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik Indonesia. Berdasarkan hasil PISA 2022, lebih dari 99% siswa Indonesia hanya mampu menjawab soal level dasar, sementara kurang dari 1% yang mampu menyelesaikan soal berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran Mendalam hadir sebagai solusi dengan menekankan penciptaan suasana belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui pengembangan holistik olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara terpadu.
Kerangka Pembelajaran Mendalam memiliki empat komponen utama yang saling berkaitan. Pertama, dimensi profil lulusan yang mencakup keimanan dan ketakwaan, kewargaan, kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi. Kedua, prinsip pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Ketiga, pengalaman belajar melalui tahapan memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Keempat, kerangka pembelajaran yang meliputi praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi digital.
Implementasi Pembelajaran Mendalam dilakukan melalui tiga tahap sistematis. Tahap perencanaan dimulai dengan refleksi guru terhadap karakteristik peserta didik, materi pelajaran, dan sumber daya yang tersedia. Tahap pelaksanaan menekankan pengalaman belajar aktif dimana siswa tidak sekadar menghafal, tetapi menganalisis, mengeksplorasi, dan menghubungkan pengetahuan dengan kehidupan nyata. Tahap asesmen tidak hanya mengukur penguasaan teori, tetapi juga pemahaman konseptual yang mendalam, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan penerapan dalam konteks nyata melalui penilaian diri, penilaian sejawat, dan umpan balik konstruktif.
Keberhasilan Pembelajaran Mendalam memerlukan kolaborasi seluruh ekosistem pendidikan. Guru, siswa, orang tua, masyarakat, dan mitra pendidikan perlu bersinergi untuk menciptakan lingkungan belajar yang memuliakan setiap individu dengan menghargai keunikan dan potensi mereka. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan menciptakan pembelajaran yang interaktif serta fleksibel, Pembelajaran Mendalam diharapkan dapat menyiapkan generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat dan siap menghadapi tantangan masa depan menuju Indonesia Emas 2045.



